Home
Mobile
Artikel
Islami
Tentang Admin
Buku Tamu
Site Map
File List
Tanggal 30 Apr 2025
Jam: 00:26:00

Total pengunjung: 539



Kali ini mari saya angkat kisah yang cukup
menginspirasi dari hadits Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu
Hurairah ra bahwa dia mendengar Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya ada tiga orang dari
Bani Israil, yaitu: penderita lepra, orang berkepala botak, dan orang buta.


Kisah Malaikat Orang Lepra Botak dan Buta

Allah mengirim malaikat untuk menguji tiga
orang yang cacat tersebut. Pertama
Malaikat datang pada penderita lepra.

”Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”
Tanya Malaikat. Si lepra menjawab, “Rupa yang elok, kulit yang
indah, dan apa yang telah menjijikkan orang-
orang ini hilang dari tubuhku.” Malaikat mengusap penderita lepra dan
hilanglah penyakit yang dideritanya. Malaikat pun bertanya lagi kepadanya, “Lalu
kekayaan apa yang paling kamu senangi?' Ia
menjawab, 'Unta atau sapi.” Maka diberilah ia
seekor unta yang bunting. Malaikat kemudian mendatangi orang berkepala
botak dan bertanya kepadanya, “Apakah yang
paling kamu inginkan?” Si botak menjawab, “Rambut yang indah dan
hilang dari kepalaku apa yang telah menjijikkan
orang-orang.“ Maka diusaplah kepalanya, dan
ketika itu hilanglah penyakitnya serta diberilah
ia rambut yang indah. Malaikat pun bertanya lagi kepadanya,
“Kekayaan apa yang paling kamu senangi?” “Sapi atau unta,“ jawab si botak. Maka
diberilah ia seekor sapi bunting. Malaikat kemudian mendatangi si buta dan
bertanya kepadanya, “Apakah yang paling kamu
inginkan?” Si buta menjawab, “Semoga Allah berkenan
mengembalikan penglihatanku sehingga aku
dapat melihat orang-orang.” Maka diusaplah
wajahnya, dan ketika itu dikembalikan oleh
Allah penglihatannya. Malaikat pun bertanya lagi kepadanya, “Lalu,
kekayaan apa yang paling kamu senangi?”
Jawabnya, “Kambing.” Maka diberilah seekor
kambing bunting. Waktu telah berlalu. Ketiga orang itu telah
maju. Ternak mereka telah berkembang biak.
Hingga datanglah Malaikat itu menyerupai
penderita lepra. “Aku seorang miskin, telah terputus segala
jalan bagiku (untuk mencari rezeki) dalam
perjalananku, sehingga aku tidak akan dapat
meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan
pertolongan Allah, kemudian dengan
pertolongan Anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang elok, kulit yang indah,
dan kekayaan ini, aku meminta kepada anda
seekor unta saja untuk bekal melanjutkan
perjalananku.” Namun jawaban si lepra begitu mengejutkan,
“Hak-hakku (tanggunganku) banyak.” Malaikat yang menyerupai orang penderita
lepra itu pun berkata kepadanya, “Sepertinya
aku mengenal Anda. Bukankah Anda ini yang
dulu menderita lepra, orang-orang jijik kepada
Anda, lagi pula anda orang melarat, lalu Allah
memberi Anda kekayaan?” Dia malah menjawab, “Sungguh, harta kekayaan
ini hanyalah aku warisi turun-temurun dari
nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.”
Maka Malaikat itu berkata kepadanya, 'Jika
Anda berkata dusta, niscaya Allah
mengembalikan Anda kepada keadaan Anda semula.” Malaikat kemudian mendatangi orang yang
sebelumnya botak dan berkata sebagaimana ia
katakan pada orang yang pernah menderita
lepra. Namun ia ditolaknya sebagaimana telah
ditolak oleh orang pertama itu. Maka si
malaikat berdoa dengan doa yang sama sebagaimana orang pertama. Terakhir, si Malaikat mendatangi orang yang
sebelumnya pernah buta. “Aku seorang miskin,
kehabisan bekal dalam perjalanan dan telah
terputus segala jalan bagiku (untuk mencari
rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak
akan dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian
dengan pertolongan Anda. Demi Allah yang
telah mengembalikan penglihatan Anda, aku
meminta seekor kambing saja untuk bekal
melanjutkan perjalananku.” Orang itu menjawab, “Sungguh, aku dahulu
buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku.
Maka, ambillah apa yang Anda sukai dan
tinggalkan apa yang Anda sukai. Demi Allah,
sekarang ini aku tidak akan mempersulit Anda
dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah Anda ambil karena Allah.” Malaikat yang menyerupai orang buta itupun
berkata, “Peganglah kekayaan Anda, karena
sesungguhnya kalian ini hanyalah diuji oleh Allah.
Allah telah ridha kepada Anda, dan murka
kepada kedua teman Anda." Kisah orang-orang kufur ini diambil dari
Hadistyang diriwayatkan oleh Bukhari dalam
Kitab “Ahaditsil Anbiya”, bab hadis tentang
orang berpenyakit lepra, orang buta dan orang
botak di Bani Israil (6/500 no. 3464). Bukhari
menyebutkannya secara ringkas sebagai penguat dalam Kitab “Iman wan Nudzur”,
(11/540), no. 6653. Dari kisah di atas tersebut, pernahkah kita
mengalami hal mirip dengan kejadian di atas?.
Pernahkah kita merenung sejenak apakah
mereka yang meminta pertolongan kita itu
benar-benar manusia ataukah malaikat yang
sedang menguji kita, ataukah orang-orang yang menolong kita itu benar-benar manusia
ataukah malaikat-malaikat yang dikirim oleh
Allah untuk menolong kita. Coba kita ingat-ingat sejenak mereka yang
menolong kita, apa benar mereka itu tetangga
kita, saudara kita, teman sejawat yang kita
kenal, para pejabat yang ditugaskan, pedagang
yang sedang lewat, nenek yang berwajah ramah
ataukah mereka jelmaan dari para malaikat- malaikat Allah? Begitu pula orang-orang yang pernah kita
tolong, benarkah mereka itu manusia?. Wallahu
‘alam, kita tidak pernah mengetahuinya secara
pasti. Tapi jika kita simak Surat Al Anfaal, 8 :
9. "(Ingatlah) ketika kamu memohon
pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-NYA bagimu : “sesungguhnya
Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada
kamu dengan seribu malaikat yang datang
berturut-turut.” Allah SWT akan menolong kita dengan
mengirimkan pertolongan 1.000 malaikat yang
akan datang kepada kita. dan kita pun
mengetahui bahwa malaikat dapat berubah
bentuk menjadi entah siapa, juga dalam bentuk
entah apa. Namun hati-hati sahabat, ingatkah juga kita kepada orang-orang yang kita pernah
menolak memberikan pertolongan kepadanya? Benarkah mereka hanya pengemis biasa, anak-
anak yatim dhuafa, tetangga yang sedang
berkesusahan, atau boleh jadi mereka adalah
jelmaan malaikat yang sedang Allah utus untuk
menguji kita semua.

Sumber: http://islamdongeng.blogspot.com




Refresh Translate Ke Judul Ke Artikel Lain >



The Soda Pop